Minggu, 07 Agustus 2011

5 Benteng Keimanan

Sebutir benih yang kita semai, bila kita mengharapkan ia tumbuh, membesar dan berbuah, mesti dipagari, untuk melindunginya dari serangan musuh-musuh. Tanpa pagar yang kukuh dan sempurna, musuh-musuh tanaman akan merusak juga membunuh pohon-pohon itu dan kita tidak akan memperoleh hasilnya lagi. Waktu itu janganlah menyalahkan musuh-musuh itu, tetapi salahkanlah diri sendiri yang tidak menjalankan tugas mengawal pohon itu.
Demikianlah satu ibarat yang dapat memahamkan kita bahwa setelah mengusahakan mencari iman, wajib pula mengusahakan memagarinya, untuk mengawal dari serangan musuh. Tanpa pagar atau benteng yang kukuh dan sempurna, iman senantiasa terancam oleh musuhnya nafsu dan syaitan dan kita akan senantiasa kehilangan iman. Waktu itu jangan menyalahkan nafsu dan syaitan, tetapi salahkanlah diri sendiri yang lalai mendirikan benteng keimanan. Benteng iman yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.      Yakin
Yakin adalah yang menjamin sahnya iman seseorang, tanpa yakin maka imannya tidak sah. Dan kalau imannya tidak sah, maka ibadah-ibadah yang lainpun tidak ada artinya.
Keyakinan itu perlu dan penting banget. Makanya kita harus selalu berusaha untuk menyuburkan keyakinan kita. Jangan biarkan sedikitpun keraguan menyelingi keyakinan kita. Kalau keraguan itu dating maka lawanlah dengan ilmu bukan hanya dengan akal saja.
Kawan, syaitan senantiasa menggunakan akal dan nafsu manusia untuk meragukan dan mewas-waskan kita supaya kita menghindari apa yang kita ragukan itu. Tanpa ilmu yang benar dan menyeluruh kita akan terperangkap dalam perangkap syaitan. Misalnya terperangkap dalam perangkap lahir seperti tidak shalat, berjudi, korupsi kita hanya berdosa saja yang artinya tidak kekal dalam neraka. Tepai kalau kita terperangkap dalam perangkap batin, sedikit saja ragu-ragu itu menyelingi keyakinan, habislah iman, hapuslah semua pahala amal. Matilah sebagai orang kafir dan akal kekal dalam neraka.
Maka dari itu, untuk mengelakkan terjebak dalam nasib buruk itu sebaiknya kita dari sekarang berusaha mendirikan  benteng iman yang pertama ini yaitu yakin. Untuk itu perlu ada ilmu. Ilmu tauhid yang menjadi fardu ‘ain. Dengan ilmu itulah kita dapat menolak segala hasutan syaitan yang tidak pernah putus asa berjuang menghapuskan iman kita.
(Bersambung..)
Disadur dari Buku Iman dan Persoalannya Karya Abuya Syeikh Imam Ashaari M At Tamimi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar