Minggu, 04 September 2011

Amalan Bulan Syawal


 Ketahuilah, sesungguhnya Allah Swt mengistimewakan kita di antara umat lainnya dengan bulan puasa dan kesabaran. Mencuci dengan puasa dosa-dosa orang yang berpuasa seperti mencuci baju dengan air yang bersih. Memberikan kejernihan pikiran setelah menyempurnakannya. Menganugerahkan kita dengan hari raya idhul fitri. Hari itu adalah hari kebahagiaan. Ada yang beruntung, ada pula yang celaka.
Maka sungguh rugi bagi orang yang amalnya ditolak, dan sangat beruntung bagi hamba yang diterima amalnya di hari itu dan menjadi terpuji perilakunya. 

Amalan-amalan yang dapat kita lakukan di bulan Syawal yaitu:
1.      Shalat Idhul Fitri.
Shalat di hari raya, baik itu Idhul Fitri maupun Idhul Adha hukumnya adalah sunat mu’akkad.
2.      Menghiasi Hari Raya dengan Tahlil, Taqdis, Tahmid, dan Takbir.
Al-fasyni berkata dalam kitab Tuhfatu al-Ikhwan : Dari Anas ra dari Nabi Saw bersabda: “Hiasilah dua hari raya dengan ucapan tahlil, taqdis, tahmid, dan takbir”.
3.      Menghidupkan Malam Idhul Fitri.
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam idhul fitri dan malam idhul adha maka Allah akan menghidupkan hatinya di hari semua hati akan mati”.
Rasulullah Saw juga bersabda: “Barangsiapa yang menghidupkan empat malam ini maka ia berhak mendapat syurga, yaitu: malam tarwiyah (malam ke delapan Dzulhijjah), malam Arofah (kesembilan Dzulhijjah), malam idhul adha dan malam idhul fitri.
4.      Zakat Fitrah.
Nabi Saw bersabda: “Puasa Ramadhan bergantung di antara langit dan bumi, tidak ada yang bisa mengangkat kepada Allah kecuali dengan zakat fitrah”.
5.     Puasa Enam Hari.
Abu ayyub al-Anshory meriwayatkan sebuah hadits bahwasanya Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang puasa pada bulan Ramadhan dan di ikuti puasa enam hari bulan syawal maka ia seperti puasa satu tahun penuh”.
6.      Membaca Istighfar Sebanyak 100 x.
Al-wannai dalam risalahnya mengatakan: “barangsiapa yang membaca istighfar 100x setelah sholat subuh di hari raya maka tidak ada sedikitpun dari dosanya di dalam catatannya kecuali akan dihapus nanti di hari kiamat akan aman dari siksa Allah.
7.      Membaca Subhanallah Wabihamdihi Sebanyak 100 x.
Al-wannai dalam risalahnya juga mengatakan: “Barangsiapa yang membaca Subhanallah Wabihamdihi sebanyak 100 x di hari raya dan berkata, saya menghadiahkan pahala untuk ahli kubur, maka orang yang meninggal akan berkata: “Wahai Dzat yang maha penyayang rahmatilah hambamu ini dan jadikan surga pahala untuknya”.
8.      Membaca Subhanallah Wabihamdihi Sebanyak 300 x.
Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallah Wabihamdihi sebanyak 300 x, dan ia menghadiahkan pahalanya untuk orang-orang muslim yang sudah meninggal, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan dan Allah Swt akan memasukkan seribu cahaya ke dalam kuburnya jika ia meninggal.
 

Sabtu, 03 September 2011

Makna Iman: Suatu yang Mahal dan Berharga


Iman adalah asas penting yang menjadi landasan tempat berdirinya pribadi mukmin. Kalau manusia diibaratkan seperti sebatang pohon, maka iman adalah akar tunjang untuk pohon itu. Kalau manusia diibaratkan seperti sebuah rumah, maka iman adalah tapak tempat berdirinya rumah itu.
Iman sangat penting dalam melahirkan seorang manusia yang sempurna dan diridhoi Allah SWT. Tanpa iman, seseorang itu akan sama seperti pohon yang tidak berakar tunjang atau rumah yang tidak berpondasi. Maknanya, seseorang yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki kekuatan untuk berhadaan dengan hidup. Dia pasti gagal.

1. Suatu hal yang mahal dan berharga
Banyak orang berpersepsi bahwa hal yang mahal dan berharga, sumber kebutuhan, kuatnya pondasi sebuah komponen, sumber ketenangan, dan nikmat istimewa itu ialah hal yang bersifat materi, seperti banyak uang, gaji besar, pangkat jabatan tinggi, status sosial, pintar di segala bidang ilmu pengetahuan.
Padahal anggapan dan paradigma seperti itu sangatlah salah. Sesuatu yang mahal dan berharga itu adalah iman. Iman mengukur sejauh mana kita berjuang untuk menjiwai Allah, takut, dan cinta kepada Allah Swt.
Iman adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan seorang muslim. Nilainya sangat tinggi, tidak dapat disetarakan dengan apapun yang kita miliki di dunia ini, baik itu nyawa, harta, masa, tenaga, pikiran, dll. Karena itu para Rasul, Nabi, dan orang-orang soleh zaman dahulu sangat mengutamakan iman dalam kehidupan mereka.
Tidak mudah untuk mendapatkan iman. Sejarah telah memaparkan bahwa sebagian nabi dan Rasul berjuang ratusan tahun untuk menanamkan iman ke hati pengikut-pengikutnya, namun pada akhirnya hanya sedikit saja dari pengikutnya yang beriman kepada Allah. Terkadang anak, istri, keluarga dekat pun tidak mau diajak untuk beriman.
Rasulullah Saw berdakwah selama 23 tahun ke tengah masyarakat Jahiliyah Arab untuk menanamkan iman. Melalui usaha itu lahirlah masyarakat yang terbaik di sepanjang zaman karena kecintaannya kepada Allah Swt, rindu dengan akhirat dan syurga Allah, takut dengan neraka Allah dan berkasih sayang sesama mereka.
Di zaman kita sekarang, banyak terjadi orang-orang yang mulanya gigih, serius dan banyak ibadah serta lantang suaranya menyerukan Islam, tetapi ketika Allah uji dengan isteri, gaji, pangkat, pengikut atau alam sekitar yang jahiliyah, langsung menjadi lemah, takut, malas, dan akhirnya ibadah dan perjuangannya hilang bersama hilangnya suara dan pegangan hidup.
Iman, memang satu komponen penting dalam diri manusia. Orang yang kuat iman, sehebat apapun ujian, ia tetap yakin, tenang, sabar, ridho, tidak terlintas sedikit pun di hatinya untuk melanggar syariat dan meninggalkan perjuangannya di jalan Allah.
Iman adalah pondasi dari berbagai macam amal. Tanpa iman, amalan tak lagi ada arti, orang tanpa iman sekalipun ulama atau cendikiawan  akan mudah tertipu syaitan.Oleh karena itu, belajarlah iman sampai dapat, korbankan segala sesuatu yang kau punya untuk mendapatkan iman yang berharga dan mahal harganya.