Kamis, 11 Agustus 2011

Bagian Keempat dari 5 Benteng Keimanan


4.      Istiqomah dalam Beribadah
Sikap istiqomah (tetap) beramal dalam benteng iman yang ke empat. Ketika amalan itu kita lakukan, iman akan tinggi, tetapi ketika amalan itu ditinggalkan iman akan rendah serendah-rendahnya. Oleh karena itu, supaya iman senantiasa ada dan stabil, sikap istiqomah beramal menjadi penting. Sikap itu akan bertindak sebagai benteng yang dapat memelihara dan menyelamatkan iman dari serangan musuh, nafsu dan syaitan.
Sabda Rasulullah SAW:”Sebaik-baiknya amal adalah amalan yang kekal, walaupun sedikit”. Yang penting dalam beramal adalah mengekalkan amalan itu. Biar sedikit asal dikekalkan (istiqomah), dari pada banyak amalan tetapi tidak kekal. Tetapi yang terbaik tentu saja banyak amalan dan kekal.
Contohnya: Membaca Al-Quran, cukup lima baris sekali baca tetapi dilakukan setiap hari dari pada lima juz sekali baca tetapi dilakukan sebulan sekali.
Kebaikan dari istiqomah itu adalah:
1)      Amalan yang dilakukan secara istiqomah akan berkesan.
2)      Tujuan beramal adalah untuk menghasilkan buah iman dan akhlak. Nikmat itulah yang akan memelihara iman kita.
3)      Dengan istiqomah, akan seimbang pertahanan iman kita terhadap musuh.
Imam Ghazali mengingatkan: ”Perbanyaklah olehmu mengerjakan amalan yang berkesan di hati”. Lain orang lain pula hatinya, maka lain juga minat dan kegemaran beramalnya. Ada orang yang senang puasa, maka perbanyaklah puasa sunat. Orang lain merasa lezat berpikir. Bila berpikir semakin terasa bertambah iman, maka perbanyaklah berpikir.
Kebaikan sikap itu adalah apabila suatu amalan itu dlakukan dengan sukarela, akan lebih berkesan dan tidak akan menjemukan. Allah berfirman dalam Hadits Qudsi yang maksudnya: ”Hai hamba-Ku, mengapa kamu jemu beramal sedangkan Aku tidak pernah jemu member pahala kepadamu?”. Untuk mengelak dari sikap itu kita mesti berhati-hati dalam beramal. Jangan karena ikut-ikutan atau terpaksa. Kalau tidak, lama-kelamaan penyakit jemu beramal akan menyerang kita.
Dalam beramal sebaiknya dipraktikan teori, “ Biar sedikit tetapi jenisnya banyak dari pada banyak tetapi satu jenis”. Mencari keuntungan di akhirat sama seperti mencari keuntungan di dunia. (Bersambung..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar