Senin, 01 Agustus 2011

Orang Beriman yang Kuat lebih Baik daripada yang Lemah

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَاَحَبَّ اِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنُ الضَّعِيْفِ، وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ. اَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a beliau berkata: Rasulullah SAW, bersabda “Orang mu’min yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada orang mu’min yang lemah, tetapi masing-masing (yang kuat dan lemah) itu baik (karena berimannya itu)”.
Adapun yang dimaksudkan dengan “kuat” itu adalah kekuatan tekad hati dalam amal-amal yang bersifat ukhrawi. Sesungguhnya pelaku amal-amal yang bersifat ukhrawi itu paling banyak maju dalam jihad, dalam menentang kemunkaran, tabah menghadapi penderitaan, dan mampu menanggung kesusahan dalam membela Agama Allah serta menegakan haq-haq Allah. Seperti Shalat, puasa dan kebaikan yang lainnya.
Sedangkan orang yang lemah itu sebaliknya, hanya saja setiap orang beriman sekalipun lemah tidak kosong dari kebaikan, berkat adanya iman dalam dirinya. Kemudian Rasulullah saw, memerintahkan kepada kita untuk betul-betul ingin dan senang ta’at kepada Allah dengan mencari pahala yang bernilai disisi-Nya dan untuk meminta pertolongan-Nya dalam segala urusan, karena sesungguhnya manusia jika tanpa pertolongan Allah Swt, tidak akan bermanfaat kehidupannya.
Rasulullah saw, melarang bersifat lemah yaitu menganggap enteng segala ketaatan  kepada Allah. Rasulullah Saw, memohon perlindungan Allah dari kelemahan itu dengan do’anya:
اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَمِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
Artinya: Ya Allah sesungguhnya saya berlindung kepada Engkau dari susah dan duka, dan dari kelemahan dan kemalasan.
Orang yang beriman tentunya memiliki pondasi yang sangat kuat dengan menunjukan sikap yang mulia diantaranya Tawadlu, Rasulullah bersabda:
عَنْ عِيَاضٍ بْنِ حِمَارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ تَعَالَى اَوْحَى اِلَيَّ اَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لَا يَبْغِى اَحَدٌ عَلَى اَحَدٍ وَلَا يَفْخَرُ اَحَدٌ عَلَى اَحَدٍ. اَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Dari Iyald bin Himar r.a, beliau berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, hendaklah kamu sekalian berendah hati (tawadlu’) supaya tidak ada orang yang melampaui batas terhadap orang lain, dan seseorang tidak membanggakan diri terhadap orang lain. Diriwayatkan oleh Muslim
Tawadlu’ itu ialah tidak sombong. Sedangkan kesombongan merupakan hal yang sangat tercela dan menganggap bahwa diri kita itu paling besar dan berkuasa atas segala sesuatu dibandingkan Allah Swt. Tanpa adanya sifat Tawadlu yang mewarnai kehidupan manusia akan berakibat tumbuhnya sifat melampaui batas, karena sesungguhnya dia merasa mempunyai kelebihan dari orang lain. Seseorang yang bersikap melampaui batas memungkinkan menyakiti orang lain dengan perkataan, perbuatan, membanggakan diri serta menghinanya. Melampaui batas (Zhalim) dan membanggakan diri itu tercela.
Tertera beberapa hadits yang menjelaskan tentang cepatnya siksaan bagi orang yang melampaui batas itu di dunia ini juga. Diantaranya hadits yang diriwayatkan dari Abu Bakar r.a beliau berkata:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَامِنْ ذَنْبٍ اَجْدَرُ اَوْ اَحَقُّ مِنْ اَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدْخَرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ.
Artinya: Rasulullah saw, bersabda: Tidak ada suatu dosa yang lebih pantas atau lebih benar Allah percepat hukumannya bagi pelakunya di dunia di samping ada penghinaan (siksaan) baginya di akhirat, daripada dosa karena melampaui batas (kezhaliman) dan pemutusan hubungan kekeluargaan”.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, dan keduanya menilai shahih. Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah. Al-Baihaqi meriwayatkan dengan susunan matannya sebagai berikut:
لَيْسَ شَيْئٌ مِمَّا عَصَى اللهَ بِهِ هُوَ اَسْرَعُ عُقُوْبَةً مِنَ الْبَغْيِ.
Artinya: Tidak ada sesuatu dosa karena kemaksiatan kepada Allah itu lebih cepat hukumannya daripada dosa karena melampaui batas.
Semoga kita semuanya menjadi mukmin yang kuat dan senantiasa bersikap rendah hati untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah Swt. Amin

1 komentar: